ADVERTISEMENT
Kliksaja Sumsel
No Result
View All Result
  • Home
  • Kliknews Sumsel
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum-Kriminal
    • Sosial Budaya
    • Lintas Daerah
    • Nasional
  • Special Klik
  • Klik-Talk
  • Klik Sumsel TV
  • Opini
KLIKSAJA.CO
  • Home
  • Kliknews Sumsel
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum-Kriminal
    • Sosial Budaya
    • Lintas Daerah
    • Nasional
  • Special Klik
  • Klik-Talk
  • Klik Sumsel TV
  • Opini
No Result
View All Result
Kliksaja Sumsel
No Result
View All Result
Home Nasional

Ini Tiga Terobosan Kemendikbud dalam Merdeka Belajar Episode Keenam

by Redaksikliksaja
8 November 2020
4 min read
0
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan “Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi” dalam program Merdeka Belajar Episode Keenam, Senin (03/11/2020).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyebutkan tiga terobosan dalam Merdeka Belajar Episode Keenam.

BACA JUGA

Membedah Simulasi 4 Pasangan Capres-Cawapres Pilpres 2024

Kaji Berbagai Potensi Persoalan Pemilu 2024, ICMI Muda Sumsel Hari Ini Gelar FGD Bersama Para Tokoh Bangsa Secara Daring dan Luring

Duta Santri Mengaji Mulai Gelar Program Tahfidz di Bengkulu

Kebijakan pertama pada Merdeka Belajar Episode Keenam adalah insentif kinerja yang disediakan bagi PTN, didasarkan pada capaian delapan Indikator Kinerja Utama (IKU).

“Untuk pertama kalinya, tambahan pendanaan PTN akan dihitung berdasarkan capaian delapan IKU,” tutur Mendikbud.

PTN yang berhasil meningkatkan IKU atau mencapai target akan diberikan bonus pendanaan. Sebelumnya, perguruan tinggi hanya mendapatkan dana alokasi dasar dan dana afirmasi, khusus bagi perguruan tinggi yang tertinggal.

“Selain alokasi dasar meningkat Rp800 miliar, tahun depan pendanaan pendidikan tinggi akan ditambah insentifnya berdasarkan capaian IKU. Kemendikbud menyediakan bonus Rp500 miliar bagi PTN yang berhasil meningkatkan capaian IKU terbanyak dan mencapai target yang ditetapkan Kemendikbud,” jelas Mendikbud.

Terdapat delapan IKU yang menjadi landasan transformasi pendidikan tinggi, yakni 1). lulusan mendapat pekerjaan yang layak dengan upah di atas upah minimum regional, menjadi wirausaha, atau melanjutkan studi; 2). mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus melalui magang, proyek desa, mengajar, riset, berwirausaha, serta pertukaran pelajar.

Selanjutnya 3). dosen berkegiatan di luar kampus dengan mencari pengalaman industri atau berkegiatan di kampus lain; 4). praktisi mengajar di dalam kampus atau merekrut dosen yang berpengalaman di industri; 5). hasil kerja dosen (hasil riset dan pengabdian masyarakat) dapat digunakan masyarakat dan mendapatkan rekognisi internasional.

Kemudian 6). program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia baik itu dalam kurikulum, magang, maupun penyerapan lulusan; 7). kelas yang kolaboratif dan partisipatif melalui evaluasi berbasis proyek atau metode studi kasus; dan 8). program studi berstandar internasional dengan akreditasi atau sertifikasi tingkat internasional.

Mendikbud mengatakan, IKU akan digunakan untuk mendorong kualitas PTN dan PTS melalui beberapa cara, diantaranya adalah memberikan alokasi insentif biaya operasional atau bantuan pendanaan bagi PTN dengan capaian IKU yang baik.

Selanjutnya memfasilitasi dana penyeimbang kontribusi mitra (matching fund) bagi PTN dan PTS; memilih program kompetisi Kampus Merdeka bagi PTN dan PTS (competitive fund); serta memantau kualitas PTS oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti).

Kebijakan kedua adalah dana penyeimbang kontribusi mitra (matching fund). Matching fund ini berarti dukungan dana dari mitra yang telah dipilih oleh perguruan tinggi, akan disamakan dengan jumlah yang diberikan Kemendikbud dengan perbandingan 1:1 atau sampai dengan 1:3 untuk pendanaan yang terkait isu sosial dan prioritas nasional.

Kemendikbud telah menyediakan platform kedaireka.id bagi perguruan tinggi dan mitra sehingga calon mitra dan perguruan tinggi secara bebas dapat mencari dan memilih mitra yang paling tepat.

Calon mitra dapat mengajukan proposal permasalahan yang harus dipecahkan, dan perguruan tinggi dapat mengajukan solusi yang akan dikaji.

Untuk mendapatkan matching fund dari Kemendikbud, mitra dan perguruan tinggi dapat mengajukan proposal secara bersama-sama.

Mitra dan perguruan tinggi harus dapat meyakinkan bahwa proyek yang akan dijalankan punya potensi besar meningkatkan delapan IKU perguruan tinggi dan memecahkan masalah mitra maupun masyarakat.

Melalui matching fund, kerja sama perguruan tinggi dan mitra dapat memastikan pembelajaran tetap relevan, pengetahuan dosen selalu diperbaharui, dan mahasiswa lebih siap menjajaki dunia kerja. Total matching fund  yang tersedia adalah Rp250 miliar.

“Kalau ada universitas yang membangun infrastruktur untuk 5G dan bermitra dengan operator telekomunikasi atau BUMN, ini bisa menjadi matching fund. Jika ada universitas yang berinovasi dalam bidang biodiesel untuk mempertahankan kemandirian energi Indonesia, hal ini juga bisa menjadi salah satu strategi. Atau penelitian pengolahan limbah sawit untuk pakan ternak oleh suatu yayasan sosial bersama perguruan tinggi bidang agrikultur. Dana yang diberikan oleh mitra, akan disamakan oleh Kemendikbud,” terang Mendikbud saat memberikan contoh kemitraan yang bisa mendapatkan matching fund.

Kebijakan ketiga, adalah program kompetisi Kampus Merdeka atau competitive fund. Dana kompetisi sebesar Rp500 miliar dapat digunakan untuk mewujudkan aspirasi masing-masing perguruan tinggi dan mendorong potensi capaian delapan IKU.

“Ini adalah kesempatan baik bagi para civitas akademika mulai dari dosen, ketua prodi, dekan, hingga rektor yang punya ide dan terobosan untuk mengukir warisan baik di kampus. Ini saatnya civitas akademika memikirkan apa perubahan yang ingin dikedepankan di kampus? Apa spesialisasinya? Di sinilah competitive fund berperan. Bahwa proposal-proposal akan masuk dan mewujudkan misi spesialisasi perguruan tinggi dan mendorong delapan IKU,” tutur Mendikbud.

Pemenang competitive fund akan dipilih berdasarkan dampak program dalam diferensiasi misi Perguruan Tinggi itu dan dalam meningkatkan capaian delapan IKU.

Mendikbud memberikan beberapa contoh program yang dapat menerima competitive fund, seperti program magang satu semester di perusahaan top dunia dengan pembimbing profesional, atau inovasi penurunan emisi karbon di perkotaan yang merupakan hasil penelitian perguruan tinggi.

“Bisa juga misalnya prodi kesehatan berkolaborasi dengan universitas top dunia yang melibatkan mahasiswa S2 dan S3,” kata Mendikbud Nadiem. (*)

Tags: inovasikemendikbudMendikbudPendidikan
ShareTweetSend

Related Posts

Kasus Anton Permana dan Wajah Penegakan Hukum di Indonesia
Opini

Pengelolaan Pendidikan Tinggi dan Ancaman Disintegrasi Bangsa

29 Mei 2022
Headline

Pemerintah Mendorong Supaya Industri Lebih Hijau

15 Maret 2022
Nasional

Tren Pendidikan Sudah Bergeser, Perguruan Tinggi Harus Berbenah

21 Maret 2022
Headline

Pemuda Harus Punya Andil dalam Inovasi Berbasis Internet

21 Februari 2022
Headline

Demi Pulihkan Pembelajaran, Kemendikbudristek Terbitkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar

14 Februari 2022
Headline

Wapres Tegaskan agar Institusi Pendidikan dan Riset Jadi Jangkar Ekonomi

8 Februari 2022
Leave Comment

Recommended

Walikota Tebing Tinggi Himbau Jaga Kesehatan dan Kerukunan

Walikota Tebing Tinggi Himbau Jaga Kesehatan dan Kerukunan

27 Oktober 2020
Beredar Naskah UU Cipta Kerja 1.187 Halaman, Mensesneg Pratikno: Substansinya Sama

Menteri Desa PDTT: BLT Dana Desa Tersalurkan 100 Persen

24 Oktober 2020

Sekda Kota Medan, Ir. Wiriya Alrahman, MM Dikukuhkan Sebagai Koordinator Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Medan

20 Oktober 2020

KLIK MAGAZINE

Populer

  • Anies Baswedan Beri Sambutan dalam Pelantikan HMI MPO Cabang Palembang Darussalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Danau Shuji Destinasi Wisata Baru di Muara Enim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tekhnologi Digital dan Lahirnya Kolonialisme Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benteng Kuto Besak, Tempat Bersejarah Jadi Wisata Favorit di Palembang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UNESCO Tetapkan Kawasan Karimunjawa – Jepara Sebagai Cagar Biosfer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kliksaja Sumsel

Kliksajasumsel.co, media online Sumatera Selatan inspiratif dan aspiratif. Bagian dari Kliksaja.co network.

Terbaru

  • Membedah Simulasi 4 Pasangan Capres-Cawapres Pilpres 2024
  • Menko Perekonomian dan Gubernur DKI Hadiri Acara Wisuda Unas
  • Bappeda Bojonegoro Ungkap Keseriusan Pemkab dalam Pembangunan SDM dan Pengembangan Investasi di Bojonegoro

Kategori

  • Ekonomi
  • Headline
  • Hukum-Kriminal
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Klik Sumsel TV
  • Klik-Talk
  • Lintas Daerah
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sepak Bola
  • Sosial Budaya
  • Special Klik
  • Sumsel Terkini
  • sumsel terkini
  • Tekno
  • Wisata

Copyright Kliksajasumsel.co, 2020.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kliknews Sumsel
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum-Kriminal
    • Sosial Budaya
    • Lintas Daerah
    • Nasional
  • Special Klik
  • Klik-Talk
  • Klik Sumsel TV
  • Opini

Copyright Kliksajasumsel.co, 2020.

Close Ads X